Setiap anggota jemaat membawa masakan Indonesia dari rumah masing-masing, untuk dinikmati bersama. Ada pula yang membawa minuman, buah-buahan, dan aneka kue khas Indonesia.
Pada tahun-tahun sebelumnya, seusai kebaktian digelar aneka permainan dan perlombaan khas 17-an. Namun mengingat situasi pandemi, acara perlombaan batal dilakukan.
Nina Huetink Martina, seorang jemaat mengatakan, saat berada di tengah kumpulan Indonesia seperti ini, dirinya serasa berada di Tanah Air sendiri. Meski dia berada jauh di Negeri Belanda, dirinya tetap berdoa untuk Tanah Air tercinta.
Setiap orang membawa masakan masing-masing dari rumah, jadi makanan yang terhidang cukup beragam. “Karena udara cukup baik, saya khusus membuat karedok. Biasanya saya bikin asinan. Ada nasi putih, perkedel, mie goreng. Sedangkan untuk aneka daging, dibakar di tempat atau barbeque, roti serta salad. Jadi mereka yang memiliki pasangan Belanda juga bisa menikmati hidangan khas Belanda,” jelas Nina Killay, anggota panitia bagian konsumsi.