Perkuat Pasar Eropa, Dubes Mayerfas Jajaki Pembentukan Trading House di Belanda

Dengan demikian, para pengusaha Indonesia di Belanda bisa mengirim barang ke seluruh Eropa. Menurutnya, ada banyak pengusaha indonesia di Belanda yang memiliki kemampuan mengembangkan usahanya ke luar Belanda, yaitu di pasar Eropa.

Dengan adanya kontak atau jejaring di negara Eropa, maka mereka bisa menjadi mitra kerja di negara lain. Misalnya di Milan (Italia) atau Kopenhagen (Denmark) dan sebaliknya. Kemudian mencari informasi tentang bagaimana memasukkan barang yang paling mudah, karena aturan di tiap negara berbeda-beda.

Mayerfas mencontohkan, jika melalui Belanda susah dilakukan, maka pengiriman barang bisa melalui Jerman, dan ini hanya bisa dilakukan kalau punya jaringan atau akses yang luas.

Pengusaha Indonesia di Belanda dalam diskusi bersama Dubes Mayerfas. (Dok. KBRI Den Haag)

Sebelumnya diberitakan, potensi pasar produk-produk Indonesia di pasar Belanda dan Eropa sangatlah besar, sebab jumlah diaspora Indonesia dan keturunan Belanda mencapai 10% populasi penduduk Negeri Kincir Angin itu.

“Melihat data yang ada, potensi konsumen produk indonesia di Belanda cukup besar. Nah, tentu pelaku usaha yang ada di sini bisa menjadi mitra pemerintah untuk mendukung masuknya produk-produk Indonesia di Belanda. Bukan hanya pembeli, tapi juga semakin banyak produk Indonesia beredar di negeri ini,” kata Dubes Mayerfas, saat membuka temu bisnis, Selasa (25/5/21), di Den Haag.

Acara yang digagas Mayerfas ini mendapat respon positif dari hadirin. “Dengan adanya pertemuan ini saya jadi lebih mengenal siapa saja pelaku usaha di Belanda dan usaha apa saja yang sudah ada, termasuk mendengar kendala mereka selama berbisnis di sini,” jelas Moniq Patricia, salah seorang pelaku usaha di Belanda yang mengikuti pertemuan.

Pertemuan tahap pertama digelar pada Selasa (25/5) di Hotel Van der Valk Wassenar Den Haag, dengan tetap mematuhi protokok kesehatan, diikuti 25 peserta yang hadir secara fisik, dan 37 peserta yang mengikuti secara online melalui Zoom. Pertemuan ini penting karena bisa saling mengenal dan mendukung satu sama lain.

Editor: Tian Arief