Penulis: Anastasia S. Baalhuis
Kabarbelanda.com, Warmenhuizen – Usaha jasa titip (jastip) saat ini banyak dilakukan oleh warga Indonesia yang bermukim di Belanda, termasuk saya. Saya pertama kali mengenal istilah jasa titip sekitar tahun 2015, ketika pertama kali melawat ke Belanda. Saat itu saya masih menggunakan visa kunjungan selama 3 bulan, dan salah satu teman saya di Jogja bertanya, apakah bisa titip dibelikan beberapa barang dari Belanda yang akan dia jual lagi di Jogja. Karena saat itu saya belum begitu mengenal dan mengetahui bagaimana sebenarnya aturan dalam jasa titip, saya saat itu hanya membelikannya tanpa memungut profit.
Ketika pada 2016 saya mulai menetap di Belanda, saya mengenal istilah jasa titip yang lain, dimana jasa titip ini lebih banyak dilakukan orang Indonesia yang sedang melanjutkan studi di Belanda maupun Jerman. Dan ketika mereka akan pulang ke Indonesia atau kembali ke Belanda, mereka menawarkan sisa jatah bagasi yang ada untuk membawakan barang dari Belanda ke Indonesia atau sebaliknya.

Comments are closed.