Ciri lainnya dari kelompok yang percaya pada teori konspirasi ini adalah tidak lagi mempercayai media mainstream, karena dianggap tidak menyampaikan informasi yang benar alias berita bohong. Media reguler dan konvensional sekarang mereka tuding dipakai pemerintah sebagai alat propaganda.
Apalagi dengan kemajuan teknologi media melalui fake news atau berita hoax yang marak tersebar di media sosial, seperti Facebook, Twitter dan lainnya. Orang sampai tak lagi bisa membedakan antara berita yang benar dan berita bohong. Padahal teori-teori konspirasi itu sendiri didasarkan pada dugaan-dugaan yang kadang sangat tidak masuk akal. Inilah yang terjadi pada masyarakat Belanda saat ini.