Penulis: Yuke Mayaratih
Kabarbelanda.com, Deventer – Selama 3 bulan terakhir ini, pemerintah Kerajaan Belanda memberlakukan kebijakan lock down atau menutup hampir semua tempat keramaian, termasuk sekolah, pusat pertokoan, tempat pertunjukan, dan restoran, kecuali supermarket. Kebijakan ini selalu mengalami perubahan, didasarkan pada peningkatan atau penurunan angka penderita virus corona di negara itu.
Nah, sejak Rabu (3/3/21), pemerintah mulai melonggarkan aturan belanja di toko. Warga dibolehkan belanja di toko, hanya saja harus membuat janji terlebih dahulu melalui telepon. Pelanggan dipersilakan datang ke toko sesuai dengan jam yang ditetapkan.
Selain menerapkan aturan menggunakan masker, membersihkan tangan dengan cairan disinfektan, dan jaga jarak dengan pelanggan lain sejauh 1,5 meter, pelanggan hanya diberi waktu 10 menit untuk mencari barang dan melakukan transaksi di kasir. Setelah itu giliran pelanggan lain yang datang sesuai urutan waktu saat perjanjian.
Maka tak mengherankan, toko-toko memajang nomor telepon untuk membuat waktu berkunjung. Seperti pengamatan Kabarbelanda.com di sebuah toko action. Pemilik toko menjejerkan keranjang yang sudah dibersihkan di depan toko. Ini dilakukan untuk memudahkan menghitung pelanggan yang datang ke toko.

Sehari sebelumnya, atau paling tidak 4 jam setelah membuat janji, pelanggan akan mendapatkan konfirmasi jam berapa bisa datang ke toko. Jadi pelanggan hanya boleh datang sesuai dengan jam yang ditetapkan.
Selain itu, pelanggan juga diminta membayar secara non-tunai, seperti kartu debit/kartu ATM, dan ini harus dijelaskan dalam perjanjian tersebut.
Ketentuan membuat janji ini bukan hanya untuk toko, melainkan juga untuk salon, showroom mobil, atau gerai di pinggir jalan. Sampai saat ini, warga Belanda yang tetap ingin berbelanja secara offline mau tak mau harus puas dengan aturan belanja melalui perjanjian ini. Itupun tak boleh lebih dari 10 menit berada di toko.
Editor: Tian Arief