Seputar Vaksin Virus Corona

Vaksinasi tidak mempengaruhi test swab korona, seperti uji reaksi berantai polimerase PCR dan uji cepat antigen, yang digunakan Layanan Kesehatan untuk mendeteksi infeksi. Jika hasil tes korona positif, itu bukan karena vaksinasi.

Perlindungan oleh vaksin terhadap varian virus

Merupakan hal yang normal bagi virus untuk berubah. Varian berbeda dari virus corona telah ditemukan di seluruh dunia. Karena varian melibatkan sedikit perubahan pada virus, ini tidak langsung berarti bahwa vaksin tersebut tidak efektif sama sekali. Jika suatu vaksin sedikit kurang efektif terhadap suatu varian, vaksin tersebut masih dapat melindungi dari penyakit serius dan kematian. Jika ada varian virus, mereka akan diperiksa (secara internasional) untuk menilai bagaimana mereka menanggapi vaksin.

Dua vaksinasi

Anda akan menerima dua vaksinasi dengan merek vaksin yang sama. Tetapi jika anda secara tidak sengaja mendapatkan vaksinasi kedua dari merek lain, anda tetap terlindungi. Anda tidak harus mendapatkan vaksinasi ketiga.

Jika karena keadaan anda menerima vaksinasi kedua lebih awal atau lebih lambat dari yang direkomendasikan, anda tidak perlu mendapatkan vaksinasi ketiga. Efek samping vaksinasi corona biasanya ringan hingga sedang dan akan hilang dengan sendirinya.

Efek samping

Efek samping yang paling umum adalah rasa sakit dan terkadang agak bengkak di lengan tempat anda disuntik, kelelahan, sakit kepala, demam. Anda juga bisa mengalami nyeri otot, mual dan muntah, serta nyeri sendi.

Keluhan ini muncul dalam satu atau beberapa hari setelah vaksinasi, dan akan hilang dengan sendirinya. Orang muda umumnya lebih sering dan suka dapat efek samping ini daripada orang tua.

Jenis efek samping ini bukanlah alasan untuk tidak mendapatkan vaksinasi kedua. Jika efek sampingnya begitu mengganggu anda, maka anda disarankan tidak bekerja dulu dalam 24-48 jam pertama setelah vaksinasi. Hal ini baik untuk dipertimbangkan ketika merencanakan vaksinasi untuk kelompok profesional tertentu, seperti petugas kesehatan.

Alergi

Jika anda memiliki alergi terhadap (salah satu) komponen vaksin, anda tidak boleh divaksinasi. Dan jika anda mengalami reaksi alergi yang parah setelah vaksinasi pertama (kemungkinan disebabkan oleh vaksinasi), vaksinasi kedua sebaiknya tidak diberikan.

Reaksi alergi yang parah (syok anafilaksis) dapat terjadi segera setelah vaksinasi. Vaksin sekarang telah sangat sering diberikan di seluruh dunia dan tampaknya syok anafilaksis sangat jarang terjadi.

Jika anda pernah mengalami reaksi alergi parah atau masalah pernapasan setelah vaksinasi, segera laporkan hal ini ke dokter di lokasi vaksin

Setelah vaksinasi, setiap orang tetap berada di tempat suntikan selama 15 menit lebih lama sehingga reaksi alergi apapun dapat segera diobati.

Dosis percobaan vaksin untuk memprediksi efek samping

Anda tidak bisa mendapatkan dosis percobaan vaksin. Namun setiap orang diawasi selama 15 menit setelah vaksinasi. Jika terjadi reaksi alergi, dapat segera diobati.

Obat untuk efek samping

Anda bisa mengonsumsi parasetamol untuk meredakan gejalanya. Jangan mengambil lebih dari jumlah yang tertera di brosur paket. Jika anda masih khawatir, anda bisa menghubungi dokter.

Demam setelah vaksinasi

Jika anda mengalami demam dalam waktu 48 jam setelah vaksinasi, kemungkinan itu adalah efek samping dari vaksinasi. Yang terbaik adalah diam dulu di rumah seperti masa karantina. Selain demam, jika anda juga memiliki keluhan lain yang sesuai dengan gejala corona, seperti pilek, batuk, atau tiba-tiba kehilangan bau atau rasa, buatlah janji untuk tes corona. Tinggallah di rumah dengan anggota keluarga anda sampai hasil tes diketahui.

Jika ragu, anda dapat berkonsultasi dengan departemen pengendalian penyakit menular dari Layanan Kesehatan Kota. Jika anda mengalami demam setelah 48 jam setelah vaksinasi, kemungkinan ada infeksi corona. Anda dan anggota keluarga di rumah sebaiknya melakukan tes, dan harus tinggal di rumah sampai hasil tes diketahui.

Kematian setelah vaksinasi

Jika seseorang meninggal setelah divaksinasi, segera melapor ke Lareb National Registry of Evaluation Adverse Reactions. Kemudian akan diteliti apa penyebabnya dan apakah ada kaitan langsung antara vaksinasi, kemungkinan efek samping dan kematian. Ada beberapa laporan kematian setelah vaksinasi COVID-19 di Belanda. European Medicines Authority EMA European Medicines Agency memantau efek samping dan laporan kematian dari semua negara. Mereka melaporkan ini setiap bulan.

Penulis: Dessy Lombok
Editor: Tian Arief