Seputar Cedera Otak

Otak adalah organ yang wajib kita lindungi, karena berfungsi sebagai sistem saraf pusat pada manusia. Otak adalah pusat kendali seluruh tubuh kita, yang mengatur sebagian besar koordinasi gerakan, perilaku, keseimbangan dalam tubuh dan berbagai fungsi lainnya.

Oleh karena itu, kita diwajibkan mengenakan pelindung kepala saat melakukan kegiatan atau olahraga yang beresiko tinggi. Kita mengenakan helm saat mengendarai sepeda dan sepeda motor, main skateboard, mengendarai mobil salju, atau kendaraan semua medan (ATV). Pelindung kepala juga dikenakan saat kita bermain baseball atau olahraga kontak, ski, skating, snowboard, dan berkuda. Semua itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya cedera otak atau trauma otak.

Apa itu Cedera Otak Bawaan (NAH)?

Cedera Otak Non-Bawaan (NAH) adalah istilah kolektif untuk cedera otak yang terjadi setelah lahir. Cedera otak non-bawaan atau NAH adalah kerusakan otak yang terjadi selama hidup. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh kecelakaan, infark otak, kekurangan oksigen atau menderita suatu penyakit.

Cedera otak bawaan atau NAH dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Cedera otak traumatis
b. Cedera otak non-traumatis

Ada pula cedera otak bawaan. Kerusakan otak terjadi saat atau setelah lahir, seperti kekurangan oksigen atau infeksi. Konsekuensi NAH bisa sangat berbeda, tetapi mereka juga memiliki banyak kesamaan.

Cedera Otak Traumatis

Pada cedera otak traumatis, cedera tersebut disebabkan oleh suatu penyebab di luar tubuh. Misalnya akibat terjatuh dari tangga, kecelakaan lalu lintas, atau pukulan keras ke kepala dalam perkelahian. Itu bisa mengakibatkan gegar otak atau memar otak.

Penyebabnya cedera otak traumatis ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  • Tanpa cedera tengkorak (akibat kecelakaan lalu lintas, jatuh, benda berat di kepala, pukulan ke kepala, sindrom bayi terguncang)
  • Dengan cedera tengkorak
  • Penetrasi bagian tulang akibat patah tulang tengkorak
  • Penembusan suatu benda, seperti peluru, senjata tikam atau benda besi

Cedera Otak Non-Traumatis

Cedera otak non traumatis disebabkan oleh suatu proses di dalam tubuh. Contoh cedera otak non-traumatis:

Stroke/Cerebro Vascular Accident (CVA)
Infark serebral (oklusi pembuluh darah)
Pendarahan otak
Infeksi otak (ensefalitis)
Meninges (meningitis)
Darah (sepsis)
Pertumbuhan/tumor
Keracunan/intoksikasi (obat-obatan, alkohol)
Kekurangan oksigen (hipoksia/anoksia), karena gagal jantung
Resusitasi
Hampir tenggelam
Oklusi trakea
Keracunan asap
Epilepsi
HidrosefalusGangguan metabolisme
COVID-19 (virus korona)

Cedera pada kelenjar pituitari dapat menyebabkan gangguan keseimbangan hormon.

Penyakit degeneratif berikut juga dapat diklasifikasikan sebagai NAH, tetapi tidak terdaftar dalam NAH dalam perawatan kesehatan karena pengobatan, perawatan, dan konsekuensi dari kondisi ini sangat berbeda dari bentuk cedera otak non-bawaan lainnya:

Sklerosis ganda
Parkinson
Alzheimer
Penyakit Huntington

Efek

Konsekuensi fisik NAH biasanya bisa terlihat jelas, seperti kelumpuhan total atau parsial.

Efek yang tak terlihat lebih sulit untuk ditentukan, tetapi pasien umumnya mengalaminya secara drastis dan dampaknya. Maklum, fungsi kognitif, perilaku, atau kepribadian seseorang bisa berbeda secara permanen setelah NAH (cedera otak ini), sehingga terkadang sulit buat lingkungan untuk menerimanya. Itulah mengapa pengetahuan dan pemahaman tentang perubahan yang tepat sangat penting di bicarakan dan dijelaskan. Dengan cara ini, hubungan dengan keluarga, teman, dan kolega tidak akan berada di bawah tekanan terjadinya non respon dari lingkungan

Contoh konsekuensi tak terlihat setelah NAH adalah stimulasi berlebihan, kelelahan, masalah memori dan perubahan perilaku.

Konsekuensi penyakit otak

Jika Anda menderita kerusakan pada otak anda karena suatu penyakit, terjatuh atau karena hal lain, anda akan mendapat perawatan dari dokter atau spesialis untuk hal ini. Apalagi bila terjadi secara tiba-tiba, misalnya dengan serangan stroke, fokusnya ada pada perawatan yang mendesak saat itu juga. Pertolongan pertama

Konsekuensi yang tidak terlihat

Setelah itu sering juga terjadi kerusakan yang tidak terlihat. Anda hanya mendapatkannya atau mengalamainya buat beberapa saat. Tepat ketika anda dampaknya telah terlihat pulih secara fisik dan anda ingin menjalani kehidupan anda secara rutinitas, dan anda tiba-tiba mengalami kecacatan atau tidak bisa lagi melakukan rutinitas anda. Situasi tidak lagi seperti dulu. Cedera otak juga memiliki konsekuensi yang tidak terlihat bagi banyak orang.

Konsekuensi tak terlihat dari gangguan otak adalah, misalnya, perubahan dalam cara berpikir, emosi, dan perilaku Anda. Ini seringkali merupakan perubahan yang paling radikal dan paling sulit.

Keseimbangan baru

Ketika anda menemukan bahwa gangguan otak telah mengubah perilaku anda dan bahwa anda tidak akan pernah bisa kembali normal sepenuhnya, hal itu membutuhkan usaha yang sangat besar dari anda dan orang yang anda cintai, apalagi lingkungan sekitarnya. Untuk menemukan keseimbangan baru dalam kehidupan sehari-hari, anda harus belajar menghadapi situasi baru bersama.

Konsekuensi yang diketahui dari gangguan otak ini dapat menimbulkan berbagai masalah, antara lain kelelahan, stimulasi berlebihan, perubahan perilaku, masalah memori, masalah dengan keintiman dan seksualitasm, masalah dengan perhatian, masalah dengan fungsi eksekutif, dan masalah dengan pemikiran yang lebih lambat.

Sumber: WZH Nieuwe Berkendael, perawat bangsal Revalidatie NAH, Den Haag/Dessy Lombok
Editor: Tian Arief

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :