Di bagian paling bawah, kita melihat susunan peti berukuran besar, bertuliskan VOC, ada peti yang sebagian tutupnya dibuka, berisi cengkeh, pala dan merica.
Sepertinya ingin menggambarkan kapal-kapal VOC, yang memang kebanyakan mengangkut barang-barang perdagangan termasuk rempah-rempah dari Hindia Belanda.
Di bagian lain, terlihat berbagai ukuran peti yang dilengkapi tali pengikat dengan pengaitnya, sehingga bisa diangkat dengan katrol yang dipasang di bagian atapnya. Pengunjung juga bisa mencoba mengangkat peti itu dengan menarik tali. Cukup menarik.

Nah, kembali ke bagian atas kapal, saat angin bertiup, Bendera Belanda Merah Putih Biru, yang ada di bagian ujung kapal berkibar-kibar. Sementara tali-tambang dibiarkan bergulung melingkar di bagian tiang atau pun di pinggiran lantai kapal.
Di bagian dalam gedung museum juga terdapat ruang pameran. Di situ kita bisa menemukan aneka barang-barang yang berkaitan dengan dunia kemaritiman yang interaktif dan menarik.
Misalnya, sebuah ruangan dengan kompas abad 17 sampai abad 19, beragam peta jalur yang dilewati kapal-kapal dan juga barang-barang antik lainnya.
Hanya dengan membayar €11 atau setara dengan Rp150 ribu, kita bisa merasakan sensasi berada di atas kapal VOC dan juga informasi soal kemaritiman pertengahan Abad ke-16. Menarik bukan?
Penulis: Yuke Mayaratih von Oerthel