Kabarbelanda.com, Hoorn – Apa yang terpikirkan saat mendengar nama Jan Pieter Zoon Coen atau disingkat JP Coen? Anda yang pernah belajar Sejarah Nasional tentu langsung mengingatnya. JP Coen adalah seorang pedagang licik VOC yang datang ke Nusantara pada abad ke-17, kemudian menjadi seorang administratur yang pintar, dan kemudian menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-4, yang berkedudukan di Batavia. Kantor Gubernur Jenderal ini kini menjadi Istana Merdeka, Jakarta.
JP Coen, sang penakluk Jayakarta, yang kemudian mengubah namanya menjadi Batavia (Batavieren) pada 30 Mei 1619 itu, merupakan pria kelahiran Hoorn, sebuah kota kecil di bagian barat Negeri Belanda. Dibilang kecil, karena Hoorn hanya memiliki luas 52,24 km², atau kira-kira seukuran Salatiga di Jawa Tengah (56,78 km²).
Setelah penaklukan Jayakarta, Coen mengusulkan mengubah nama Jayakarta menjadi Nieuw Hoorn (Hoorn Baru), seperti nama kota kelahirannya, namun usul itu ditolak pimpinan VOC di Belanda. Nama kemudian Batavia diberikan untuk menghormati Suku Batavia yang dianggap sebagai leluhur bangsa Belanda dan digunakan sampai tahun 1942 atau masa pendudukan Jepang.
Bukan hanya nama, Coen juga ingin membangun Batavia mirip dengan Hoorn. Dan kalau melihat desain kota itu, memang terdapat kemiripan. Misalnya pada bangunan yang berdempetan dan bentuk bangunan rumahnya, seperti di Kota Tua Jakarta.
