Penulis: Yuke Mayaratih
Kabarbelanda.com, Deventer – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (4/4/21), dilanda bencana alam angin kencang, banjir bandang, dan tanah longsor, mengakibatkan 128 korban tewas dan 72 orang hilang.
Bencana alam yang dipicu Siklon Tropis Seroja itu melanda 10 kabupaten/kota, meliputi Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Ngada, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Alor, Kabupaten Ende, Kota Kupang, Kabupaten Rote Ndao, dan Kabupaten Malaka.
Merespon terjadinya bencana alam di Tanah Air, warga Indonesia yang tinggal di Belanda, melalui ILH (Indonesian Living Holland), Senin (5/4), menggalang dana untuk disumbangkan kepada mereka yang terkena dampak bencana tersebut.
Pada hari pertama rekening donasi dibuka, pada 5 April 2021, terkumpul dana sebanyak 1.031,97 euro. Dana bantuan ini langsung disalurkan melalui yayasan Felix Fernandez Fondation. Menurut salah satu admin ILH, Imelda Yune Warella, kepada Kabarbelanda.com, dana bantuan itu disalurkan ke Kabupaten Flores Timur untuk pembelian obat-obatan, pakaian, dan makanan.
Sedangkan pada hari kedua terkumpul sebanyak 1.685 euro dan Rp800 ribu. Dana tersebut disalurkan ke Kota Kupang, Kabupaten Sumba Barat, dan Kabupaten Sumba Timur untuk membeli sembako, pakaian, dan obat-obatan. Dana ini ditransfer melalui Tikki atau aplikasi transfer uang dalam jumlah kecil yang populer di Belanda.

Jualan kue dan makanan untuk donasi
Selain menyumbang dana secara langsung, warga Indonesia di Belanda juga menggalang dana lewat penjualan makanan berupa kue-kue atau jajanan. Seperti dilakukan Sri Dewi Hotting, WNI di Rotterdam. Sri mengatakan, uang hasil penjualan kue pandan roll cake yang dibuatnya sendiri ini 100 persen akan disumbangkan untuk korban bencana di NTT.
Berdasarkan laporan di laman FB ILH, Sri mendapat puluhan pesanan kue. Menurutnya, ide berjualan kue untuk berdonasi ini agar semakin banyak orang yang menyumbang sesuai dengan kemampuan masing-masing.
“Saya tergerak untuk menyumbang. Nah kalau saya hanya menyumbangkan uang saja, mungkin tidak bisa banyak. Tapi dengan berjualan sambil berdonasi, maka uang yang akan saya sumbangkan jumlahnya tentu lebih besar,” kata Sri Dewi.