Belanda Gelar Pemilu di Tengah COVID-19

Kabarbelanda.com, Amsterdam – Belanda akan menggelar pemilihan parlemen, pada Rabu (17/3/21), di tengah pandemi. Pemilu ini merupakan referendum terhadap penanganan pemerintah dalam menangani pandemi virus corona atau COVID-19. Sebanyak 28 partai akan bersaing untuk kesempatan untuk membentuk pemerintah Belanda yang baru.

Pemilu yang biasanya dilakukan dalam sehari, kali ini digelar selama tiga hari, karena adanya pandemi. Pemungutan suara dilakukan selama tiga hari, karena setiap TPS (tempat pemungutan suara) memberlakukan jaga jarak terhadap para pemilih.

Negeri ini menerapkan pembatasan ketat. Dengan adanya larangan pertemuan lebih dari dua orang, mulai pukul 9 malam semua kafe, restoran, dan kedai kopi ganja ditutup. Makanan dan minuman hanya bisa dipesan untuk dibawa pulang. Toko-toko bisa dikunjungi setelah membuat janji terlebih dulu.

Pandemi membuat kampanye tidak semarak seperti biasanya. Parpol berkampanye lewat media televisi dan media sosial. Perdebatan politik pun semakin dibatasi. Ini menjadi indikasi, betapa Perdana Menteri Mark Rutte menjaga citranya sebagai pemimpin yang tegas selama masa krisis.

Meski demikian, angka penyebaran virus corona di Belanda meningkat cepat dalam beberapa bulan terakhir ini. Institut Kesehatan Nasional (RIVM) menyarankan agar pelonggaran tidak segera dilakukan, sebab rumah sakit-rumah sakit kewalahan menangani pasien di tengah gelombang ketiga pandemi yang didorong oleh varian baru yang lebih menular.

Pada Minggu (14/3/21), polisi membubarkan ribuan demonstran yang berkumpul di Den Haag untuk memprotes penguncian dan jam malam, yang memicu kerusuhan selama beberapa hari pada Januari lalu.

PM Belanda Mark Rutte (Pinterest)