Dubes Mayerfas mengaku, Ia turun tangan sendiri untuk mencari gedung yang jadwalnya belum terisi. Di Belanda, hampir tak pernah ada acara yang dirancang mendadak. Karena gedung biasanya sudah tersewa dalam kurun waktu setahun atau setidaknya 6 bulan sebelum acara digelar. Gedung de Broodfabriek ini sebelumnya pernah menjadi tempat untuk Pemilu Indonesia dan juga Indofest yang sukses menyedot pengunjung.
“Jadi, begitu ada kepastian tanggal 1-2 Juni gedung De Broodfabriek di Rijswijk belum terisi, saat itu juga langsung kami booking. Keputusan ini diambil tentu saja setelah melakukan kordinasi dengan kementerian terkait.” Kata Mayerfas kepada kabarbelanda.com
Nah, tujuan Pasar Indonesia 2024 ini memang untuk mengantisipasi pengunjung TTF-2024 yang ingin membeli barang dagangan dari Indonesia. Biasanya mereka berjualan di area Pavilion Indonesia.
“Tapi karena TTF-2024 batal, maka kita membuat Pasar Indonesia 2024 lebih berkonsentrasi pada barang dagangan. Di acara ini, kita akan buat suasananya nanti jadi seperti pasar, tapi hanya menggelar barang dagangan dari Indonesia aja,” kata Mayerfas dengan antusias.
Maklum, saat ini makin banyak warga Belanda termasuk keturunan campuran Indonesia Belanda yang gemar masakan Indonesia dan juga barang dagangan lain seperti baju kebaya serta aneka souvenier.
Dubes Mayerfas berharap agar para pelaku usaha Indonesia yang ada di Belanda juga ikut membantu dengan membeli barang dagangan mereka.