Dan ini adalah sebuah tantangan bagaimana tata kota di Indonesia menjadi lebih baik dan inklusif serta nyaman bagi penghuninya. Tentu saja dengan tidak mengabaikan aksesibilitas bagi warga.
Dengan melakukan framing tata kota supaya menjadi lebih baik lagi, tentu membutuhkan peran urban designer and planner perkotaan. Nah, zaman sekarang perempuan bahkan sudah bisa terlibat dan punya kesempatan untuk melakukan banyak hal dibidang terbut.
Pembicara lain adalah perempuan asal Sumatera Utara yang bekerja di hotel ternama di Amsterdam. Yaitu Meidiana Dian, chef– kok atau juru masak di restoran Mamamakan di hotel Hyatt Regency Amsterdam.
Ia menceritakan bagaimana perjuangannya sebagai chef Indonesia di Belanda. Sebelumnya ia malang melintang sebagai tour guide di Belanda. Lalu ia memilih menjadi seorang chef-kok yang mengantarkannya sampai ke posisi sekarang.
Ia mengaku selama ini ia ingin mendobrak stigma bahwa cheff–kok papan atas selama ini di dominasi kaum lelaki tapi sekarang zaman sudah berubah. Perempuan juga bisa menjadi chef–kok dengan taraf internasional. Dengan begitu, perempuan bisa lebih dihargai dan diakui kemampuannya. Dan tentu saja dampaknya bisa memiliki nilai komersial yang tinggi.
Selain itu, ikut hadir sebagai pengisi acara adalah DJ Iramamama. Di situ ia memutar lagu lawas berbahasa Indonesia. Suasana menjadi menyenangkan dan rileks. Karena sang DJ (disc jockey) ingin supaya para peserta yang hadir ikut merasakan sedang berada di Indonesia.
Suasana langsung berubah menjadi hangat. Para peserta menikmati musik sambil ngobrol sambil menjalin network. Suasana menjadi semakin seru saat peserta yang hadir ikut berjoget dengan iringan musik di ujung acara.