“Setelah saya mendapatkan email konfirmasi berupa barcode bahwa akan mencoblos di TPS 01 dengan jam yang sudah ditentukan, saya tetap memilih berangkat pagi karena takut terlambat. Nah, sampai di sini, saya diminta untuk menscan barcode, kemudian mendapat nomer antrian,” Kata Meiko kepada kabarbelanda.com.
Menurut Meiko, Pemilu tahun ini sangat tertib dan teratur dan saya bisa menunggu giliran mencoblos dengan duduk nyaman”, tambah Meiko.
Meiko bukan satu satunya pemilih yang datang khusus lebih awal dari jadwal undangannya. Bisa jadi ini karena pihak KBRI Den Haag juga mengadakan bazar makanan dan live musik di ruangan yang sama. Tujuannya agar peserta Pemilu bisa lebih nyaman dan bisa sekalian bersilaturahmi setelah pencoblosan.
Menurut Dubes Mayerfas, masyarakat Indonesia kalau sudah berkumpul selalu ingin makan makanan khas Indonesia bersama sama, sehingga silaturahmi tetap terjaga.
Seperti pengakuan Winda Yuliani seorang warga Indonesia di Belanda. Ia memang sudah merencanakan akan langsung ke acara bazar setelah pencoblosan. Tapi ternyata pada saat tertentu area bazar ditutup.
“Padahal saya sudah lapar, tapi menurut petugas keamanan, di dalam bazar sudah penuh sekali, jadi diberlakukan sistem buka tutup (ruangan akan ditutup kalau sudah melebihi kapasitas dan akan kembali dibuka jika jumlah pengunjung dalam ruangan berkurang- red)