Menurut Delima de Wilde, jumlah mereka ternyata cukup banyak. Untungnya, PPLN Den Haag sudah mengantisipasi hal ini dengan menyediakan kotak suara khusus. Delima adalah salah seorang petugas saksi yang menjaga kotak TPS khusus untuk pemilih melalui Pos.
Menurut Delima, saat datang ke lokasi, petugas akan mencatat nama dan nomor identitas paspor atau kartu izin tinggal di Belanda (verblijfvergunning).
Selanjutnya pemilih bisa langsung memasukkan amplop berisi surat suara yang sudah dicoblos dari rumah ke dalam box yang telah disediakan.
Delima mengakui kendala yang dihadapi kebanyakan adalah para Pemilih kurang mendapat informasi. Misalnya, akan ada pendaftaran ulang sebelum masuk ke dalam bilik suara, ada verifikasi identitas dan lainnya.
Bahkan, ada juga yang datang tanpa membawa kartu identitas seperti paspor atau kartu identitas lainnya. Selain itu, banyak juga dari mereka yang lupa melaporkan kepindahan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dari kota asal di Indonesia ke Belanda.
Untuk mengantisipasi tingginya animo masyarakat, Panitia Penyelenggara Pemilu (PPLN) menyediakan 7 Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) Den Haag yang berlokasi di tempat di gedung De Broodfabriek, Rijswijk.
Meiko Monteiro, seorang WNI yang tinggal di kota Amersfoort adalah salah satu warga Indonesia yang semangat menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024. Ia mengaku sudah datang ke TPS sejak pukul 10 pagi.