Ini Alasan Mengapa Banyak Pemilih Melalui Pos di Belanda Datang ke Lokasi TPS di Rijswijk

Penulis : Jacqueline Vandayantie

Rijswijk, Kabarbelanda.com- Warga Indonesia yang tinggal di Belanda dan memiliki hak dalam Pemilu 2024 mendatangi gedung De Broodfabriek di Rijswijk, Sabtu 10 Februari. Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Den  Haag 2024 menggelar Pemilu 2024  tepat pukul 10 pagi waktu setempat.

Suasana di area lobby gedung De Brood Fabriek (Foto: Jacqueline Vandayantie)

Mereka yang sudah mendapatkan undangan lengkap dengan barcode dan Tempat Pemungutan Suara (TPS) , bisa langsung datang ke lokasi pada jam yang tertera pada undangan.

Hal ini menurut PPLN Den Haag Nur Hasyim, untuk menghindari penumpukan warga yang datang ke lokasi pada jam tertentu.

Pemilih yang datang ke lokasi, menurut data dari PPLN Den Haag, sebanyak 11. 849. Sedangkan yang melalui Pos berjumlah 1.313.

Pintu masuk dan pengecekan undangan. (Foto: Jacqueline Vandayantie)

Sedangkan daftar Pemilih tambahan bagi mereka yang mengubah TPS karena status pindah ke Belanda dan sudah melakukan proses melalui sistem, sebanyak 1.671 Daftar Pemilih Tambahan Baru ( DPTB).

Area bazar, tidak hanya menjual makanan tapi juga pakaian. (Foto: Jacqueline Vandayantie)

Dari beberapa Pemilih yang sudah menetapkan akan mencoblos melalui pos, ternyata ada juga yang sengaja datang ke lokasi TPS  yang terpusat di Rijswijk, untuk menyerahkan surat suaranya.

Menurut Delima de Wilde, jumlah mereka ternyata cukup banyak. Untungnya, PPLN Den Haag sudah mengantisipasi hal ini dengan menyediakan kotak suara khusus. Delima adalah salah seorang petugas saksi yang menjaga kotak TPS khusus untuk pemilih melalui Pos.

Menurut Delima, saat datang ke lokasi, petugas akan mencatat nama dan nomor identitas paspor atau kartu izin tinggal di Belanda (verblijfvergunning).

Selanjutnya pemilih bisa langsung memasukkan amplop berisi surat suara yang sudah dicoblos dari rumah ke dalam box yang telah disediakan.

Delima mengakui kendala yang dihadapi kebanyakan adalah para Pemilih kurang mendapat informasi. Misalnya, akan ada pendaftaran ulang sebelum masuk ke dalam bilik suara, ada verifikasi identitas dan lainnya.

Warga Pemilih yang datang langsung ke TPS. (Foto: Jacqueline Vandayantie)

Bahkan, ada juga yang datang tanpa membawa kartu identitas seperti paspor atau kartu identitas lainnya. Selain itu, banyak juga dari mereka yang lupa melaporkan kepindahan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dari kota asal di Indonesia ke Belanda.

Menunggu antrian dengan tertib.(Foto: Jacqueline Vandayantie)

Untuk mengantisipasi tingginya animo masyarakat, Panitia Penyelenggara Pemilu (PPLN) menyediakan 7 Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) Den Haag yang berlokasi di tempat di gedung De Broodfabriek, Rijswijk.