Ibadah lalu ditutup dengan santap siang bersama masakan Indonesia. Suasana penuh keakraban dan suka cita. Seluruh jemaat dan tamu undangan menikmati makanan dengan lahap.
Menunya antara lain nasi kuning, mi goreng, kering tempe kacang, rendang, sayur tumis, sate ayam dan tentu saja kerupuk dan sambal.
Menu masakan Indonesia ini memang selalu ada setiap ibadah Natal di gereja Leef- Deventer. Seperti sudah menjadi tradisi. Soalnya 15- 20 persen jemaatnya adalah warga Indonesia dan keturunan Indonesia. Jadi urusan masak memasak diserahkan sepenuhnya kepada kaum perempuan Indonesia anggota jemaat gereja.
Menurut Entrina, warga Indonesia jemaat gereja Leef-Deventer, banyak orang Belanda yang suka dengan masakan Indonesia, apalagi jika ada sate ayam.
Makanya setiap hari besar umat kristen seperti Paskah atau Natal, ia selalu mengusulkan menu sate ayam dalam hidangan santap siang atau malam. “ Banyak tamu yang bahkan minta tambah makanan lagi, kata Entrina sambil tertawa.