Ide menghadirkan suasana nostalgia di museum Westfries Hoorn ini adalah Deetje Kaleveld. Ia adalah seorang perempuan keturunan Belanda Indonesia. “ Acara pasar malam ini baru pertama kali diadakan di kota Hoorn. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana damai dan tenteram antara Belanda dengan Indonesia pasca penjajahan, kata Kaleveld.
“Banyak pihak yang terlibat secara langsung dalam penjajahan di masa lalu, baik itu orang Belanda maupun orang Indonesia. Banyak dari mereka yang memilih untuk bungkam. Tidak ingin membicarakan kejadian atau ( bisa jadi mengalami) luka di masa lalu. Namun seiring dengan berjalannya waktu, pada masa sekarang ini sudah masuk kepada generasi ke 4, kejadian pahit itu diharapkan hanya akan menjadi bagian masa lalu dan berfokus ke depan demi generasi yang lebih baik”, kata Kaleveld lebih lanjut.
Malam semakin larut, dan cuaca di luar semakin dingin, pengunjung tampaknya enggan beranjak pulang, namun acara Pasar Malam Melati hanya buka sampai pukul 9 malam pada Sabtu dan Minggu hanya sampai pukul 8 malam waktu setempat.
Museum Westfries adalah salah satu monument yang memiliki kisah sejarah dengan Indonesia di kota Hoorn. Letak museum tepat dialun – alun pusat kota kelahiran Jan Pieterszoon Coen seorang gubernur jenderal VOC di Hindia Belanda tahun 1627. Saat ini museum Westfries ditutup karena renovasi yang memang dilakukan secara periodik.