Wah, Belanda Ternyata Gudangnya Seniman, dan Terbanyak dari Indonesia

Secara tidak langsung KBRI menjadi partner Paguyuban Budaya Indonesia, yang memberikan kesempatan bagi semua seniman untuk berkarya.

Mayerfas bebaskan seniman Indonesia menggunakan gedung Rumah Indonesia di Amsterdam. (Foto: Sita Aulliya)

Sajian makanan Indonesia

Jeda istirahat mereka gunakan untuk makan siang, sebagaimana layaknya di Indonesia. Seperti biasa, makanan yang disajikan adalah masakan dan kue-kue khas Nusantara.

Antara lain, bakso, bakmi dan bihun goreng, kue serabi, kue pukis, dan aneka kue lainnya. Makanan itu dibawa secara gotong-royong dan sukarela oleh para seniman.

Kue serabi, kue pukis, dan aneka kue khas Nusantara lainnya, disajikan saat acara makan siang. (Foto: Sita Aulliya)

Regenerasi seniman

Pertemuan yang dihadiri Puji Lestari dan Cristiara, staf KBRI bidang Penerangan Sosial Budaya itu ditutup dengan acara  ramah-tamah.

Berbagai penampilan, mulai dari menyanyi, menari, dan pembacaan puisi, ditampilkan oleh mereka yang hadir.

Dalam kesempatan itu, para seniman berhasil membentuk beberapa komite yang langsung mendapatkan koordinatornya. Mereka dipilih secara voting.

Di antaranya adalah komite bidang Musik, Theater, Fotografi, Seni Suara, Seni Rupa, Film dan Sastra, dengan masa jabatan masing-masing dua tahun.

Dengan terbentuknya Presidium Seniman Indonesia di Belanda, diharapkan akan mempermudah regenerasi seniman, Indonesia dalam berkarya dan mengangkat serta memperkenalkan keindahan kebudayaan Indonesia di mata dunia. []

Editor: Tian Arief