Penulis: D. Padma
Kabarbelanda.com – SETIAP orang memiliki nama. Nama itu berfungsi sebagai panggilan sekaligus untuk membedakan antara satu individu dengan individu lainnya.
Nah, orang Belanda (dan orang-orang Eropa pada umumnya), selain memiliki nama depan, nama tengah, juga biasa mencantumkan nama keluarga yang diperoleh secara turun temurun.
Tahukah anda, ada orang Belanda yang memiliki nama keluarga yang tidak lazim, kalau tidak disebut nyleneh?
Misalnya, Naakt Geboren (lahir telanjang), de Hond (anjing), atau Goorman (pria yang tidak bersih dan bau), dan nama-nama lainnya yang nyleneh. Maka tak ayal nama keluarga itu membuat generasi berikutnya mendapat masalah.
Kini banyak orang Belanda yang mengganti nama keluarga mereka, karena dianggap kurang sreg. Pada 2012 terjadi 1269 kasus perubahan nama yang diakui negara. Jumlah itu kemudian meningkat menjadi 2057 nama pada 2018 (RTL Nieuws, 25 Maret 2019).

Asal usul nama keluarga Belanda
Menurut sejarah, orang Belanda awalnya tidak memiliki nama keluarga seperti yang kita kenal saat ini, seperti Marco Van Basten dan Mark Rutte. Nama kedua (Van Basten dan Rutte) adalah nama keluarga. Nama tersebut diwariskan secara turun temurun melalui garis ayah.
Di Belanda, orang biasanya diberi nama dari tokoh-tokoh Bible, seperti Mark, Johanes, Daniel, Maria, Ruth, dan Esther. Nama-nama tersebut biasanya dipakai sebagai nama depan. Kemudian bisa ditambah dengan nama tengah, kemudian nama keluarga. Misalnya Mark Bonaventura Rutte.
Nama itu akan diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya. Jadi tidaklah mengherankan kalau ada cucu pria yang memiliki nama yang sama persis dengan nama kakeknya, atau cucu perempuan yang menggunakan nama neneknya. Bagi orang Belanda, tradisi itu dipakai sebagai tanda kelanjutan sejarah keluarga.
Kapan orang Belanda memiliki nama keluarga?
Ketika Napoleon Bonaparte berkuasa di Belanda (1794-1814), ada sebuah perubahan besar yang dialami warga Belanda. Penguasa yang berasal dari Prancis itu ingin memperbaiki sistem administrasi publik. Jika warga didata dengan baik, maka penguasa akan memperoleh informasi penduduk secara lebih mudah, untuk kepentingan mereka. Dalam hal memungut pajak, misalnya.