Ini Alasan Orang Belanda Ganti Nama Keluarga

Para bawahan Napoleon awalnya mendapat kesulitan ketika mendata penduduk, karena orang Belanda tidak memiliki nama keluarga. Bisa saja terjadi dalam sebuah kota dijumpai 100 nama Jan, 200 nama Paul, dan 50 orang bernama Mark. Bagaimana bisa penguasa membedakan antara Jan yang tinggal di desa Heiloo dan Jan yang tinggal di Alkmaar? Bagaimana cara membedakan antara Johanes anak Willem dari Johanes anak pak Willem lainnya? Pada waktu itu, biasanya orang menggunakan nama: anak dari nama bapaknya. Misalnya Jan Pieterszoon (Jan anaknya Pieter).

Pencatatan nama keluarga di zaman Napoleon. (Resource.wur.nl)

Napoleon perintahkan warga Belanda tetapkan nama keluarga

Di dalam sistem administrasi, nama Jan tidak ada bedanya sama sekali. Untuk mengatasi kekacauan itu, pemerintahan Napoleon kemudian mengenalkan nama keluarga. Penduduk diminta untuk memikirkan dan menentukan sebuah nama keluarga untuk diri dan keluargamereka.

Seluruh penduduk diminta untuk mendaftarkan namanya. Ketika mereka berada di kantor balai kota, petugas pencatat administrasi memanggil warga satu per satu.

Petugas A: “Siapa namamu? Nama apa yang kau pilih untuk keluarga?”
Jan menjawab sambil tersenyum dikulum, “Namaku Jan. Rumahku di sebelah Utara kota itu, loh”. Kemudian Petugas A mencatatnya sebagai Jan van den Noord.

Petugas A kemudian memanggil Pieter yang tersenyum lebih lebar dan melambaikan topinya ke arah tetangganya yang rapi berbaris. Pieter menyebut nama yang dipilih, Naakt Geboren (lahir telanjang) dan orang-orang di sekelilingnya pun tertawa keras. Tapi petugas A serius, dia mencatatnya. Pieter Naaktgeboren.

Petugas A kemudian memanggil Paul yang agak serius. Dia menyebut de Winter karena dia lahir di musim dingin. Kemudian, Sammy menyebut nama Van der Nacht karena dilahirkan di malam hari.

Demikian seterusnya. Awalnya banyak orang yang menganggapnya sebagai lelucon, sehingga menyebut nama sekenanya. Misalnya de Hond (anjing) atau Goorman (pria yang tidak bersih dan bau), dan nama-nama lainnya yang membuat generasi berikutnya mendapat masalah.

Nama-nama aneh tersebut biasanya memiliki konotasi hal-hal yang tidak lumrah dan kotor. Maka tak mengherankan kalau banyak orang Belanda yang mengganti nama keluarga mereka.

Nama-nama keluarga Belanda. (Dutch Genealogy)

Nama keluarga dari profesi dan wilayah kekuasaan

Kelompok warga Belanda yang serius, memilih profesinya sebagai nama keluarga. Misalnya Smit (tukang besi), Bouwmeester (ahli bangunan), Bakker (pembuat roti), Molenaar (orang yang bekerja di Kincir angin), Speksnijder (pemotong daging lemak), Koetsir (kusir andong), dan seterusnya.

Sebagian warga lainnya memilih nama daerah pertanian, nama desa asal atau nama kota, misalnya Marco van Basten, Van Eyck, Van den Bosch, dan seterusnya. Ada juga yang memilih asal kota dari negara asalnya, misalnya D’Ancona (nama kota di Italia).

Bagi para bangsawan, namanya merupakan gabungan dari nama-nama nenek moyang dan nama-nama wilayah kekuasaan mereka. Sebagai contoh nama raja Belanda: Willem-Alexander Claus George Ferdinand, koning der Nederlanden, Prins van Oranje-Nassau, jonkheer van Amsberg.

Jadi, orang Belanda memiliki nama keluarga yang resmi relatif belum lama, dan itu karena pengaruh dari Napoleon, penjajah yang berasal dari Prancis.

Editor: Tian Arief