Menurut juru bicara Pusat Biro Makanan (CBL/Centraal Bureau Levensmiddelen), Ukraina adalah pemasok terbesar produk minyak goreng ke Belanda. Maka tak mengherankan, setelah krisis yang terjadi di negeri bekas pecahan Uni Sovyet itu, sebanyak dua pertiga dari minyak goreng yang beredar di pasaran Belanda berkurang secara drastis.
Setiap krisis selalu berdampak pada ketidaktersediaan bahan pangan. Sebelumnya, terjadi kelangkaan bahan pangan saat pertama kali pandemi COVID-19 melanda. Dan kini, adanya perang Rusia-Ukraina, hal ini terulang kembali.
Dalam satu-dua hari ini, minyak goreng dan aneka jenis tepung makin sulit ditemukan di Belanda. Hampir semua supermarket besar, rak tempat minyak goreng dan sejenisnya, tampak kosong melompong. Menurut pelayan supermarket yang ditemui Kabarbelanda.com, dalam dua hari ini persediaan minyak goreng dibatasi. Setiap pagi, mereka mengisi stok di rak yang kosong. Tapi dalam waktu singkat stok itu habis terjual. Bagi pembeli yang kehabisan minyak goreng, terpaksa harus kembali esok pagi.