Untuk konsumsi, Ade mengajak Sisca Catering dari Yayasan Esa Genang. Ada 10 jenis makanan tradisional Indonesia yang disajikan, seperti salem bumbu pedas, mie goreng, sayur buncis, sambal goreng tahu dan tempe, acar, telur balado, rendang sapi, ayam bakar, acar segar, kerupuk, dan tentu saja, sambal.

Sedangkan cemilan atau jajan pasar yang disiapkan adalah risoles, pastel ayam, dan kue wajik yang sudah dikemas dalam boks. Sedangkan untuk minuman, panitia menyediakan cendol dan es campur, serta dua kali minuman ringan seperti Fanta atau CocaCola dan minuman panas, seperti kopi dan teh. Untuk menu lainnya, tamu undangan bisa membeli sendiri secara terpisah, seperti wine & snack lainnya dengan harga bervariasi.
Untuk semua jenis hiburan musik, tarian dan peragaan busana serta makanan, minuman dan snack, panitia mematok harga tiket 55 euro per orang. “Jadi semua tamu yang datang nanti tidak hanya menikmati hiburan sepanjang malam, tetapi juga beramal,” tutur Ade.

Menurut Ade, baru dua hari flyer acara Gala Nusantara Indonesia disebarkan melalui media sosial, sudah lebih dari 100 orang yang membeli tiket. Sementara target pengunjung dibatasi hanya untuk 500 orang.
Untuk meramaikan suasana, panitia juga menjual tombola atau kupon undian sebesar 5 euro per 3 kupon. Hadiahnya juga lumayan menarik, yaitu uang kontan sebesar 500 euro untuk pemenang utama, kalung emas 18 karat dengan liontin berlian dan batu safir biru untuk hadiah kedua, serta cincin emas 18 karat 369 euro untuk pemenang ketiga.
Sedangkan hadiah hiburan berupa voucher makan malam untuk dua orang, parsel, batik, tas cantik, dan perhiasan dari Barogco. Di akhir acara, panitia juga menyiapkan acara kejutan bagi para tamu undangan.
Ade mengaku, di masa pandemi seperti saat ini, banyak relasi bisnis kenalannya yang selama ini menyediakan anggaran untuk kegiatan amal kemanusiaan terkena imbas ekonomi.
“Jadi secara finansial mereka juga kesulitan. Akibatnya, dana yang selama ini dikumpulkan World Harvest Europe di Belanda dan lalu dibagikan kepada mereka yang membutuhkan, menurun drastis. Sebagai ketua organisasi amal kemanusiaan, saya dan tim tentu harus kreatif membuat acara supaya bantuan kemanusiaan tidak berhenti,” katanya.
Karena malam Gala Nusantara Indonesia ini ada unsur amal kemanusiaan, maka panitia, termasuk para model yang memperagakan busana dan aksesories perhiasan, dan juga para penyambut tamu, rela membeli tiket masuk separuh harga. Bahkan banyak juga yang membeli tiket dengan harga penuh.
World Harvest Europe di Belanda adalah organisasi yang bergerak di bidang penyaluran bantuan kemanusiaan, yang kini berusia 11 tahun. Selama ini kegiatan amal dilakukan tim sukarelawan dalam berbagai bentuk, seperti perayaan pergantian tahun, perayaan Hari Ulang Tahun Raja atau Koningsdag, dan acara lainnya, dengan menjual makanan khas Indonesia. Semua keuntungan dari hasil penjualan disalurkan bagi mereka yang membutuhkan bantuan, baik ke Indonesia maupun ke negara lainnya.
Editor: Tian Arief