Pemerintah RI Akan Ambil Kembali Benda Budaya Yang Disimpan Belanda

Benda-benda koleksi diperlakukan secara khusus

Conn Barrett, petugas Administrasi Gudang Gravenzande, memperlakukan benda-benda koleksi budaya secara khusus. (Yuke Mayaratih)

Barrett menjelaskan, sebelum benda-benda koleksi dimasukkan ke gudang penyimpanan, terlebih dahulu dibersihkan dari debu, flek, dll, dengan alat khusus. Setelah itu, benda koleksi disimpan di atas semacam lembaran busa untuk mencegah benda-benda tersebut bersentuhan langsung dengan logam dan benda-benda lainnya, termasuk laci logam tempat prasasti disimpan.

Objek benda yang sudah dimasukkan ke gudang dan tersusun di sebuah rak besar, tidak pernah dibersihkan lagi. Kecuali jika akan dibawa keluar gudang atau dikembalikan setelah dipinjam untuk keperluan pameran atau penelitian di tiga museum. Ketiga museum itu masing-masing Volkenkunde, Afrika Museum, dan Tropen Museum.

Rak tempat penyimpanan benda budaya asal Indonesia di Gudang Gravenzande. (Yuke Mayaratih)

Mengapa tidak perlu dibersihkan lagi? Menurut Barrett, karena sudah aman. Selain kelembaban, pencahayaan, dan suhunya sudah diatur sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure), jarang sekali orang masuk ke gudang ini. Maka tidak mengherankan jika orang yang akan masuk ke gudang ini harus melalui prosedur yang ketat. Termasuk para kurator, pelajar, dan bahkan peneliti sekalipun. Saat mereka membutuhkan sebuah objek yang akan diteliti, mereka akan membawa benda itu ke laboratorium khusus penelitian di Amsterdam atau Leiden.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :