Akustikan, Berpuisi, dan Nyate Semarakkan Hari-hari Terakhir Musim Panas

Aksi ini tak hanya diramaikan oleh mereka yang tinggal di Amsterdam, melainkan juga dari kota-kota lainnya, seperti Utrecht, Alkmaar, dan Alphen aan de Rijn.

Baca puisi

Baca puisi diiringi musik. (Dok. Bambang Ponco)

Sita Auliya, salah seorang diaspora, turut memeriahkan acara dengan pembacaan puisi. Alhasil, acara milik para diaspora Indonesia ini menjadi ajang berekspresi dan menjadi suguhan menarik bagi para pengunjung taman kota.

Puisi-puisi Sita Auliya yang bertemakan cinta kasih dan rasa kehilangan ini dibacakan dengan sepenuh perasaan, sehingga menyentuh perasaan para pengunjung yang hadir. Acara ini juga sekaligus menjadi acara perpisahan dengan Ipunk, seorang seniman Amsterdam yang akan pulang dan menetap di Indonesia.

Asal mengepul dari bakaran sate, makanan khas Indonesia yang disajikan. (Dok. Bambang Ponco)

Dalam acara yang dihadiri sekitar 30 seniman ini, disajikan makanan khas Indonesia, seperti sate ayam, sate kambing lengkap dengan lontong, saus kacang dan kecap hasil bikinan sendiri. Pengelola taman mengizinkan para pengunjung taman Natureluur ini berpiknik sambil menggelar barbeque.

Di akhir acara, mereka membersihkan sampah masing-masing sehingga meninggalkan taman dalam keadaan bersih dan asri seperti semula.

Editor: Tian Arief