
Membeli properti adalah cara terbaik dibanding menyewa, sebab harga rumah di Belanda (dan di mana pun) meningkat dari tahun ke tahun. Jika rumah kena gusur proyek bangunan atau jalan tol, misalnya, maka harga jualnya akan jauh lebih meningkat.
Menyewa lewat kampus

Bagi mahasiswa atau pelajar di Belanda, salah satu alternatif solusi adalah mendapatkan kost atau rumah sewa dari kampus masing-masing. Seperti dilakukan Ahmad Dzulfikar, seorang mahasiswa doktoral Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Vrije Universiteit (VU) Amsterdam. “Hanya saja list-nya panjang, bisa setahun,” kata Dzul kepada KalderaNews, belum lama ini.
Untuk itu, dia bersama temannya, Hadi Rahmat Purnama, mahasiswa S3 International Law VU, mereka mengurus tempat tinggal sejak dari Jakarta, jauh sebelum mereka berangkat ke Belanda.

Hunian di Belanda ada banyak jenisnya, tergantung keinginan dan kondisi keuangannya. “Ada Studio, dengan fasilitas kamar mandi, kamar tidur, dan dapur. Bayarnya 500 euro per bulan,” kata Hadi.
Jika lewat agen, maka kita harus membayar fee untuk agen. “Mereka itu dibayar seharga satu bulan harga sewa yang bakal kita bayar. Itu bayarnya hanya sekali, yaitu pas kita sudah deal untuk menyewa,” kata Hadi.
Karena rumit dan kompetitifnya urusan hunian di Belanda ini, Hadi mengharapkan agar seluruh kampus di Belanda membantu urusan housing ini, terutama kampus tempatnya belajar saat ini.
Alternatif lainnya dalam mendapatkan hunian adalah mendapatkan toeslag atau subsidi dari pemerintah Belanda, berupa bantuan atau tunjangan finansial untuk sewa rumah dan untuk asuransi kesehatan kepada warga Belanda atau yang memiliki izin tinggal di Belanda, seperti pelajar dan mahasiswa.
Baca artikel terkait: Jadi Tunawisma, Rakyat Belanda Bakal Gelar Demo Besar-besaran
Sumber: Serbalanda.com/Eka Tanjung dan KalderaNews
Editor: Tian Arief
Comments are closed.