40 Peneliti Belanda dan Indonesia Bahas Serius Banjir Jakarta

Keenam Policy Briefs yang disebutkan di atas merupakan publikasi dari TYK research and action consulting – The Netherlands, Copernicus Institute of Sustainable Development, Utrecht University – The Netherlands, Taskforce Liveable Cities IDN-NL, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Acara peluncuran yang dikemas dalam webinar yang dihadiri 160 peserta terebut dibuka oleh Yanti Kusumanto, MSc dari TYK research and action consulting, atas nama para penggagas, serta dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas.

Dalam kesempatan itu, Mayerfas, sebagai keynote speaker, menekankan bahwa Policy Briefs ini dibuat tepat waktu, karena konsekuensi dari perubahan iklim terlihat di seluruh dunia. Tidak terkecuali Indonesia, sebagai negara kepulauan yang rentan terhadap naiknya permukaan air laut dan meningkatnya frekuensi bencana alam.

Dubes Mayerfas: Indonesia rentan terhadap naiknya permukaan air laut. (Dok. KBRI Den Haag)

Mayerfas menyebutkan, Indonesia dan Belanda memiliki tradisi kerja sama yang panjang. Keahlian Belanda di bidang pengelolaan air, membuat Belanda partner yang penting dalam menanggulangi banjir, khususnya di wilayah Jakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :