Setelah Taliban berhasil diusir kekuasaannya, militer Belanda tetap bertahan, dan di bawah bendera NATO turut membantu Afghanistan membangun negara ini dan membentuk pasukan militer yang kuat agar Afghanistan menjadi negara yang aman dan dapat melindungi dirinya sendiri dari Taliban. Sebanyak 30.000 tentara Belanda dikirim ke Afghanistan, 25 di antaranya tewas dalam perang, juga banyak yang terluka, cacat fisik maupun mental. Misi ini resmi diakhiri pada 11 September 2021.
Evakuasi militer
Belanda, dengan dukungan Tweedekamer (Dewan Perwakilan Rakyat), melakukan evakuasi militer di Afghanistan. Evakuasi dilakukan bukan hanya untuk warga negara Belanda, tetapi juga untuk para penerjemah, koki, supir, dan pekerja admistrasi yang bekerja untuk Belanda, sewaktu Belanda aktif di misi Afganistan. Selain itu, juga orang Afghanistan bersama keluarganya yang bekerja di kedutaan besar Belanda dan aktivis-aktivis yang terancam hidupnya di bawah kekuasaan rezim Taliban, seperti LGBT, aktivis wanita, dan aktivis hak asasi manusia.
Pada 18-26 Agustus, sebanyak 1673 orang berhasil diungsikan ke Belanda, terdiri dari 708 warga negara Belanda, 371 orang penerjemah, 275 orang pegawai misi dan kedutaan, serta 319 aktivis. Kedutaan Besar Belanda untuk Afghanistan dipindahkan untuk sementara ke Doha, Qatar.
Saat ini Belanda masih sibuk mengungsikan warga negara Belanda, orang Afghanistan yang telah mendapatkan suaka di Belanda, dan aktivis-aktivis yang masih tertinggal di Afghanistan.
Selain itu, pemerintah Belanda juga menjanjikan 10 juta Euro untuk membantu rakyat Afghanistan yang mengungsi di daerah sekitar Afghanistan melalui Afghanistan Humatarian Fund.