Penulis: Yuke Mayaratih
Kabarbelanda.com, Den Haag – Tokoh yang namanya dijadikan nama jalan, apalagi di luar negeri, tentu bukan tokoh sembarangan. Salah satunya, Munir Said Thalib. Nama tokoh pejuang Hak Azasi Manusia yang meninggal pada 7 September 2004 ini diabadikan menjadi nama sebuah jalan khusus untuk pesepeda, yakni Munirpad, yang berada di Kota Den Haag, Belanda.
Enam Tokoh Nasional dari Tanah Air lainnya yang namanya diabadikan menjadi nama jalan di luar negeri, masing-masing Soekarno (Rue Soekarno, jalan utama di ibu kota Maroko, Rabat); Mohammad Hatta (Mohammed Hatta Straat, sebuah jalan di kawasan perumahan Zuiderpolder, Belanda); RA Kartini (Kartini Straat, nama jalan di beberapa kota Belanda, yakni Utrecht, Venlo, Amsterdam, dan Haarlem); Sutan Sjahrir (nama jalan di tiga kota Belanda, yakni Leiden, Gouda, dan Haarlem); Pattimura atau Thomas Matulessy (nama jalan di Wierden, Belanda); dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi (nama jalan di kawasan kantor diplomatik Kota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab).

Munirpad (Jalan Munir), adalah sebuah jalan kecil sepanjang 500 langkah kaki orang dewasa yang diresmikan pada 14 April 2015 oleh Wali Kota Den Haag Jozias van Aartsen. Peresmian itu dihadiri istri almarhum, Suciwati, yang juga merupakan seorang aktivis. Di bawah plang “Munirpad”, terdapat keterangan dengan huruf lebih kecil bertuliskan “aktivis Indonesia untuk Hak Azasi Manusia”.
Munirpad merupakan satu dari banyak jalan khusus sepeda di Ibu Kota Belanda itu. Jalan Munir ini untuk mengapresiasi jasa-jasa Munir dalam penegakan HAM di Indonesia. Pejuang HAM Munir tewas diracun saat dalam penerbangan menuju Amsterdam, untuk melanjutkan studinya di Universitas Utrecht, Belanda.

Menurut Rouling, salah seorang penduduk Den Haag kepada Kabarbelanda.com, beberapa waktu lalu, hampir setiap hari ia melintasi jalan ini sambil menuntun anjingnya. Rouling, yang mengaku tidak mengenal Munir, baru mengetahuinya dari papan nama jalan bertuliskan Munirpad beserta keterangannya.