Indonesia Walking Club: Perempuan Indonesia Eksplorasi Bukit Setan di Belanda

Budaya Sejak Awal Abad ke-19

Alam Belanda di musim panas. (Dian Suwarsaputri)

Di Belanda terdapat banyak rute jalan yang terorganisir. Orang Belanda sangat gemar berjalan-jalan sambil menikmati alam. Budaya jalan-jalan ini dimulai sejak awal abad ke-19. Melihat dan dilihat di promenade bagi kalangan borjuis di Belanda di abad itu termasuk kegiatan sosial penting yang harus mereka lakukan. Budaya itu berkembang menjadi budaya jalan-jalan yang mempunyai arti lain. Lokasi perjalanannya juga berbeda. Bukan promenade lagi, tapi di hutan-hutan, ladang, dan rute khusus jalan kaki.

Berjalan-jalan adalah hobi, untuk kesehatan, sekaligus menikmati alam. Menikmati liburan panjang atau akhir pekan dengan berjalan di alam sebagai pengganti liburan mewah adalah suatu hal yang biasa.

Acara Avondvierdaagse (Ger Loeffen/Wiki Commons)

Setiap tahun, di berbagai tempat di Belanda digelar acara Avondvierdaagse (empat hari berjalan). Selama empat hari para peserta berjalan bersama. Pada hari terakhir, peserta mendapat mendali sebagai tanda kemenangan. Acara paling terkenal adalah Avondvierdaagse di Nijmegen. Pesertanya berasal dari mancanegara. Dalam sehari peserta harus menempuh rute 30, 40, atau 50 kilometer berjalan kaki.

Jarang semak belukar. (Dian Suwarsaputri)

Erin mengharapkan agar klub jalan ini tidak mudah bubar atau berhenti berkegiatan. Erin ingin Indonesian Walking Club bisa terus ada sepanjang alam di Belanda juga masih teta ada. Dia juga berharap ikatan antar-anggota tetap terjalin dengan baik, walaupun karena satu dan lain hal sudah tidak bisa lagi ikutan jalan-jalan.

Selengkapnya hanya di YouTube Kabar Belanda: https://youtu.be/BbMyWvM8TA0

Ingin tahu lebih jauh bagaimana alam Belanda dan wawancara dengan anggota Indonesian Walking Club lainnya? Saksikan liputan video kami.

Editor: Tian Arief