Penulis: Anastasia S. Baalhuis
Kabarbelanda.com, Den Haag – Bagi sebagian orang, usia 50 tahun mungkin sudah dianggap sudah tua dan tidak fit lagi. Namun di Belanda, seseorang yang merayakan ulang tahun ke-50 alias setengah abad identik dengan kebijaksanaan karena sudah memiliki banyak pengalaman. Dalam tradisi Belanda, ultah ke-50 ini dinamakan Sarah (untuk perempuan) atau Abraham (untuk laki-laki), dan ini merupakan perayaan ultah yang paling ditunggu-tunggu banyak orang. Bahkan tidak jarang perayaannya digelar dalam sebuah pesta besar.
Bagaimana asal usul tradisi ulang tahun Sarah dan Abraham?

Nama Sarah dan Abraham mengacu dari Kitab Yohanes 8:56-58. Sang wanita berusia 50 tahun menjadi Sarah, wanita berusia 50 tahun yang berusia tua dan bijaksana. Dan sang pria di ultah ke-50 menjadi Abraham, suami Sarah. Ulang tahun Sarah/Abraham di Belanda, yang diambil dari Alkitab, menjadikannya sebuah tradisi. Ulang tahun ke-50 dipandang sebagai peristiwa yang luar biasa, sehingga layak untuk dirayakan.
Salah satu bagian paling terkenal dan terlihat dari ulang tahun Sarah/Abraham adalah menempatkan boneka seukuran aslinya di halaman depan orang yang berusia 50 tahun. Boneka itu dipasang di hari ulang tahun orang tersbut, didandani dan didekorasi oleh keluarganya untuk mewakili kehidupan dan minatnya.

Selama bertahun-tahun, Sarah dan Abraham direpresentasikan melalui boneka-boneka, yang mirip dengan orang-orangan sawah yang menghiasi beranda, berupa sosok sederhana seukuran manusia duduk di kursi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, bukan hal yang aneh untuk melihat Sarah dan Abraham raksasa berupa boneka tiup yang dipajang di pekarangan depan rumah. Tinggi boneka itu bisa menyaingi tinggi rumah itu sendiri. Boneka-boneka ini sering disertai dengan tanda bertuliskan “Sarah 50 jaar” atau “Abraham 50 jaar” (Sarah/Abraham 50 tahun).