Ceramah Dalam Bahasa Belanda untuk Mualaf
Selama ini, pengurus masjid Al Ikhlash sudah mengadakan taushiyah atau ceramah dalam bahasa Belanda. “Karena banyak juga di sini mualaf orang Belanda dan juga anak-anak Indonesia yang lahir dan besar di sini. Mereka tidak bisa berbahasa Indonesia. Nah untuk mengakomodir kebutuhan ini, maka selama bulan Ramadhan kegiatan dalam bahasa Belanda ini, frekuensinya ditambah jadi dua kali seminggu setiap Senin dan Jumat. Rata-rata peserta yang ikut ada 45 orang, termasuk anak-anak,” jelas Hasanul.
Jumlah anggota PPME (Persatuan Pemuda Muslim se-Eropa) jamaah Al Ikhlash Amsterdam, menurut Hasanul, sekitar 300-350 kepala keluarga. Dalam satu keluarga ada 2-5 orang. Jadi kalau mengikuti acara online pesertanya 100-200 orang. Kan ada juga dalam satu keluarga menggunakan satu perangkat laptop, atau ada juga yang masing-masing menggunakan handphone. Jadi nggak bisa tau persis jumlah viewer-nya. Dan karena sifatnya online, ada juga anggota yang melihat rekamannya. Kegiatan lain, menurut Hasanul, yaitu program khatam Al Quran, sebulan 3 kali. Jadi setiap 10 hari menamatkan pembacaan 30 juz Al Quran. Jadi dalam sebulan khatam (tamat) tiga kali secara bersama-sama.
Program lainnya adalah Nuzulul Quran untuk memperingati turunnya kitab suci Al Quran, yaitu pada hari pada tanggal 17 Ramadhan atau hari ke-17 Ramadhan. “Nah biasanya kami mengisinya dengan taushiyah. Kalau tahun lalu kami mengundang Ari Ginanjar, seorang motivator, interpreneur dan penulis buku ESQ. Tahun ini, menurut rencana kami akan mengundang Menkopolhukam Bapak Mahfud MD, tapi ini masih dalam konfirmasi,” tambah Hasanul.
Hasanul juga mengatakan, setiap hari mereka membuat flyer yang berbeda. Di dalam flyer itu akan dicantumkan pengisi acara, tema yang akan dibawakan, link Zoom, dan jam diadakannya acara, serta kode masuk Zoom.

Puasa 17 Jam
Berpuasa di Belanda durasinya lebih lama dibanding dengan di Indonesia, karena Belanda merupakan negeri empat musim. Puasa dimulai pada pukul 05.10 pagi sampai pukul 20.30 waktu setempat. “Jadi kalau sekarang masih 15 setengah sampai 16 setengah jam. Karena musim semi masuk ke musim panas, nantinya matahari semakin bergeser dan bersinar lebih lama, sehingga bisa saja di pertengahan Mei nanti, durasi puasa menjadi 16-17 jam,” kata Hasanul.
Untuk itu, Hasanul mengimbau warga muslim asal Indonesia di Belanda, dalam situasi pandemi ini agar betul-betul memperhatikan protokol kesehatan. Dia mengharapkan mudah-mudahanan dengan Ramadhan, umat Islam di Belanda bisa lebih dekat dengan keluarga mereka, dan mereka diharapkan tetap menjaga kesehatan diri dan keluarga masing-masing.
Editor: Tian Arief