“Rasanya ini mulai terjadi pada abad ke-19. Saat itu, menjadi hal yang lumrah terjadi di setiap keluarga, anak-anak mewarnai, melukis dan menghias telur di rumah. Sangat cocok dengan romansa keluarga abad ke-19. Kegiatan ini lalu mulai merambah ke sekolah-sekolah. Saya merasa sebagian besar sekolah berperan besar dalam menyebarkan tradisi ini. Guru khususnya membuat anak-anak antusias melukis telur,” jelas De Jager.
Pada era 1980-an, banyak orang menganggap semua yang berkaitan dengan tradisi hanyalah omong kosong. “Ini hanya menguntungkan bagi para pedagang untuk meningkatkan omzet jualan mereka. Di sinilah saya mulai tertarik menuliskan tentang asal usul tradisi warga Belanda,” kata De Jager.
Mayoritas orang berpendapat, Paskah adalah tema yang menarik untuk mendongkrak penjualan produk. Perusahaan furnitur Mandemakers Keukens, Gamma en Ikea, sukses mengusung tema ini. Maklum, di Belanda, saat paskah dijadikan momen untuk mengganti suasana dan desain interior rumah. Terlepas dari pendapat itu, tak bisa dipungkiri kalau semangat Paskah lebih hidup dari sebelumnya.