Belanda Gelar Pemilu di Tengah COVID-19

Petahana Diperkirakan Unggul

PM Rutte, salah satu pemimpin Eropa yang paling lama menjabat, diperkirakan akan mendapatkan suara yang cukup banyak untuk mengamankan periode keempat. Rutte, 54 tahun, sebagai petahana (incumbent) menjabat perdana menteri Belanda sejak 2010.

Berdasarkan jajak pendapat yang dikeluarkan pekan ini, Partai Konservatif VVD Rutte akan mendapat 21 hingga 26 persen suara. Sedangkan lawannya, Partai Kebebasan yang anti-Islam di bawah kepemimpinan Geert Wilders, akan memimpin oposisi di parlemen.

Sekitar 13 juta orang akan memilih anggota parlemen dari lusinan partai, yang bersaing memperebutkan 150 kursi. Bilik suara dibuka pada pukul 6.30 waktu setempat, dan hasil survei yang dilakukan terhadap para pemilih usai mereka meninggalkan TPS, diperkirakan keluar pada pukul 8 malam, Rabu waktu setempat.

Partai-partai besar, termasuk Partai Buruh, Kiri-Hijau, Demokrat-66 pro-pendidikan, bersaing dengan Demokrat Kristen kanan-tengah untuk tempat ketiga. Analis memperkirakan, fenomena baru dalam pemilu kali ini adalah munculnya gabungan untuk menyusun kekuatan bersama. PM Rutte dari PVV, untuk membentuk sebuah pemerintahan, kemungkinan besar harus membentuk koalisi baru. Salah satu partai yang sekarang tengah naik daun adalah Hijau Kiri GroenLinks, dengan tokoh mudanya Jesse Klaver.

Keputusan koalisi akhir akan menjadi penting bagi Eropa dan hubungan berkelanjutan Uni Eropa. Hasil dari pemilu juga akan memiliki makna khusus untuk Prancis dan Jerman, yang dalam waktu dekat ini juga akan menggelar pemilu.

Sumber: Antara, DW
Editor: Tian Arief