Mengagumkan, Cara Kerja Sekretaris Menteri di Belanda 

Penulis: Teresa Anneeza

Kabarbelanda.comSebagai duta dari Home-Start – sebuah komunitas yang membantu keluarga yang punya anak kecil- saya diundang oleh Sekretaris Menteri Belanda, untuk menceritakan semua kegiatan saya. Cara kerja Sekretaris Menteri itu benar-benar mengagumkan.

PRIA muda, ganteng, dan simpatik itu sempat membuat kami –para ibu- takjub sesaat. Ia adalah Maarten van Ooijen, Staatsecretaris (Sekretaris Menteri) Kesehatan Masyarakat, Kesejahteraan dan Olah Raga (Volksgezondheid, Welzijn & Sport/VWS) Belanda.

Awalnya, saya pikir orang ini salah masuk ruangan. Pasalnya penampilannya lebih mirip seorang foto model ketimbang seorang pejabat. Dan Pak Sekretaris yang simpatik itu mampu memecah kekakuan di antara kami, akibat protokoler yang ketat.

Para ibu itu adalah ketua organisasi itu yang khusus diundang oleh Kementrian VWS. Usia mereka boleh dibilang setara dengan ibu Pak Sekretaris yang muda belia. Setelah suasana cair, tanpa ragu-ragu, emak-emak itu menawarkan kue taart. Dan Pak Sekretaris, meski katanya sedang diet, tidak kuasa menolaknya.

Kami pun dengan lancar menceritakan semua kegiatan yang sudah kami lakukan. Pak Sekretaris dalam diamnya menyimak saya bercerita, dalam Bahasa Belanda dan Inggris. Tampak dari gestur tubuhnya yang sedikit condong ke depan, dengan pandangan mata yang hampir tak pernah lepas ke arah saya.

Beberapa kali ia mengajukan pertanyaan yang menunjukkan bahwa ia mengikuti betul apa yang tengah saya coba sampaikan.

Maarten van Ooijen memotong kue taart hadiah dari emak-emak. (Tessa A.)

Duta dan Orangtua  

Saya diundang dalam rapat tertutup antara Sekretaris Menteri dengan wakil dari empat organisasi itu, sebagai perwakilan orangtua sekaligus duta (ambassadeur) Home-Start. Ini adalah organisasi yang berpusat di Inggris untuk membantu para orangtua dalam membesarkan anaknya yang berusia di bawah 12 tahun.

Pertemuan terbatas itu digelar di Zeist, Utrecht, pada 15 Juni 2002, difasilitasi wakil dari kementerian VWS dan empat organisasi  yang berkecimpung dalam aktivitas membantu para orangtua dan anak agar si anak bisa bertumbuh optimal, dan orangtua pun menjadi terbantu.

Keempat organisasi yang diwakili para ketuanya itu adalah:

  1. Home-Start (Gerda Groen)
  2. Buurtgezinnen (Leontine Bibo)
  3. Samen Oplopen (Linda Otterman)
  4. Steunouder (Maria Wassink)
Penulis (kanan) mendapatkan karangan bunga dari Kementerian VWS. (Tessa S.)

Membantu saya beradaptasi di Belanda

Kepada Pak Sekretaris, saya menceritakan pengalaman bekerja sama dengan organisasi Home-Start, 8 tahun lalu. Bagaimana inisiatif tersebut, yang digerakkan para vrijwilliger (relawan) bisa membantu kehidupan saya.

Saat bergabung, saya baru datang dari Indonesia dan harus beradaptasi dengan suami, keluarga yang baru, lingkungan, dan peran sehari-hari yang tidak mudah saat itu.

Saya  ceritakan, sebagai warga pendatang, besar keinginan saya untuk berbaur dengan masyarakat sekitar. Tapi kecenderungan orang Belanda yang tertutup pada orang baru dan pilih-pilih orang untuk diajak berbicara, membuat saya sempat kesulitan sekadar untuk mendapatkan teman.

Saya kemudian mendapat ide. Di grup Facebook, saya memposting pengumuman dalam Bahasa Belanda sederhana. Isinya kira-kira “Siapa yang mau meluangkan waktu dengan saya untuk mengobrol dalam rangka memperlancar Bahasa Belanda saya, sebulan sekali selama 1 jam, maka akan saya traktir makan siang gado-gado”.

Maklum, di rumah saya tidak pernah bicara Bahasa Belanda dengan suami, karena suami saya orang Indonesia. Hasilnya, tak seorang pun merespon pengumuman saya. Betapa sedihnya saya waktu itu.

Piknik di dekat windmollen (kincir angin), yang jadi ikon Belanda. (Jane Magdalena)

Masa-masa kesepian sebagai imigran

Kepada Pak Sekretaris, saya ceritakan pula betapa kesepiannya saya di awal-awal berimigrasi ke Belanda.

Intinya saya katakan, berdasarkan beberapa sesi pembicaraan dengan para ibu dan perempuan sesama imigran (allochtoon), salah satu hal yang paling berat tantangannya bagi imigran adalah melalui masa-masa kesepian.

Butuh waktu untuk membangun kehidupan dari awal di Belanda. Juga butuh upaya untuk mengembangkan lagi jejaring sosial dan pertemanan. Butuh ekstra kerja untuk bisa berkomunikasi dengan baik dengan orang-orang di lingkungan kita.

Nah, bayangkan semua itu dikombinasikan dengan repotnya membesarkan batita yang sangat demanding. Sebuah pekerjaan yang nyaris 24/7 dan tanpa henti. Tentu siapa pun akan merasa kelelahan, bahkan sampai depresi, seperti dialami beberapa teman saya.

Maka kehadiran lembaga-lembaga sosial seperti ini sangat membantu para orangtua yang memiliki anak, dengan berbagai cara. Ada yang menjadi teman yang menjadi pendengar yang baik. Ada yang membantu mengurus anaknya seminggu sekali, agar si ibu atau ayah bisa beristirahat barang sejenak untuk menikmati “me time” mereka. Ada juga yang menghubungkan satu keluarga dengan keluarga lainnya, agar bisa akrab dan saling membantu.

Penulis, para ketua organisasi sosial, dan Sekretaris Menteri [kedua dari kanan]. (Tessa A.)
Menjadi masukan bagi pemerintah 

Sudah menjadi budaya di Belanda, sebelum membuat sebuah kebijakan, pemerintah akan menampung banyak masukan dari berbagai elemen masyarakat, seperti tim ahli, peneliti, akademisi, organisasi sosial kemasyarakatan, dan warga sipil.

Pertemuan beberapa hari lalu itu intinya adalah organisasi-organisasi yang menberikan pelayanan yang sama akan berkoordinasi untuk menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan bantuan.

Dalam kesempatan itu, Pak Sekretaris menanyakan, apa saja yang bisa dibantu oleh kementrian. Salah satunya adalah endorsement agar di beberapa gemeente (pemerintah kota) yang belum menerima program ini, agar diaktifkan.

Setelah pertemuan ditutup, dilakukan pembicaraan informal di antara para ketua organisasi. Intinya, mereka mendapat kesan positif terhadap cara kerja Staatsecretaris Maarten van Ooijen. Kendati masih muda belia, Maarten van Ooijen punya kompetensi dan bagus dalam melakukan komunikasi interpersonal.

Editor: Tian Arief

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :