Rindu Tanah Air, Sekelompok Ibu di Belanda Lomba 17-an dengan Referensi dari YouTube

Seusai permainan, mereka lalu bersantap bersama dengan hidangan spesial. Bagi pembaca yang berada di Tanah Air, tentu menu-menu ini sudah jadi makanan keseharian, tapi bagi WNI yang sudah lama tinggal di Belanda, menu lontong sayur betawi, bihun goreng jawa, ikan asin pete, dan rendang jengkol, misalnya, adalah menu yang “super mewah”.

Meski semua bahan makanan khas Indonesia itu tersedia di banyak toko di Belanda, namun bagi Jane harganya tidaklah murah. Kendati demikian, Jane sengaja merogoh kocek lebih dalam demi merayakan kebersamaan mereka dalam rangka peringatan kemerdekaan Indonesia. Selain jengkol dan ikan asin, Jane tak lupa menyediakan kerupuk dan sambel sebagai pendamping menu istimewa itu.

“Tadinya, jika cuaca bagus, mereka akan mengadakan acara di udara terbuka. Kebetulan rumah saya dekat dengan lapangan rumput yang biasa dipakai piknik. Tetapi karena suhu udara 16 derajat celsius dan hujan gerimis, maka tak ada pilihan lain selain melakukannya di dalam rumah. Tapi yang penting tetap seru,” tutur perempuan Lampung yang sudah menetap di Belanda selama 22 tahun itu.

Jane menyiapkan cendol sebagai hidangan penutup. (Jane Maryana)

Sayangnya semua keseruan itu tak dihadiri para suami mereka. “Kan hari kerja. Jadi suami atau pasangan sedang ngantor. Jadi memang hanya ibu-ibu aja yang ikutan dan anak yang masih libur sekolah. Tapi ngga apa-apa, yang penting kita bisa menciptakan suasana seperti di kampung saat masih kecil. Nostalgia,” ujar Jane sambil tertawa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :