Begini Pengalaman Pulang Kampung dari Belanda ke Indonesia

  1. π™π™žπ™ π™šπ™©: saya dan istri membeli tiket via web SQ untuk PP tgl 5 Juni – 4 Juli 2021. Kebetulan sedang promo dengan harga 780 euro.
  2. π™‹π˜Ύπ™ π™©π™šπ™¨π™©: sesuai dengan persyaratan dari pemerintah RI, PCR test wajib dilakukan H-72 jam dari waktu pemberangkatan. Saya lakukan PCR test pada tanggal 3 Juni 2021 jam 12:00 di HealthCheckCenter.nl cabang Eindhoven (banyak cabang di kota lain) dengan biaya 75 euro/orang (paling murah yg saya tahu). Hasil keluar pada hari yang sama sekitar jam 22:00.
  3. π˜Ύπ™π™šπ™˜π™  π™žπ™£: jadwal boarding pesawat tanggal 5 Juni 2021 jam 11:15, karena posisi kami tinggal di Eindhoven, kami menginap di Hotel Ibis Schiphol dari malam sebelumnya. Hotel menyediakan shuttle bus ke airport tiap jamnya, jadi sangat convenient. Tanggal 5 Juni jam 8:45 saya menuju check in counter SQ yang saat itu tidak ada passenger lain. Saat check bagasi ternyata kami kelebihan 7 kg (dari harusnya 30 kg/orang), untungnya staf SQ baik dan hanya diminta mengurangi 2 kg saja πŸ˜‰ Saat check in, hasil PCR dicek dan selebihnya proses seperti biasanya. Boarding pass dari Singapore ke Surabaya langsung diberikan saat itu jadi saat transit bisa langsung menuju gate.
  4. π™Šπ™£ 𝙗𝙀𝙖𝙧𝙙: pesawat AMS-SIN saat itu sangat sepi hanya sekitar 30 passenger. Satu row bisa diisi hanya satu passenger saja, jadi sangat nyaman. Selama perjalanan diberikan dua kali hot meal untuk dinner dan breakfast. Menunya seperti rendang, omelette, dll. Jangan lupa request muslim meal untuk teman2 yg muslim. Di luar itu, kita juga disediakan free cup noodle, snacks, coklat, soft drink selama perjalanan untuk menemani nonton film. SQ juga memberikan fasilitas free wifi selama satu jam, lumayan untuk mengabari keluarga via WA. Perjalanan AMS-SIN sekitar 12 jam.
  5. π™π™§π™–π™£π™¨π™žπ™© π™™π™ž π˜½π™–π™£π™™π™–π™§π™– π˜Ύπ™π™–π™£π™œπ™ž, π™Žπ™žπ™£π™œπ™–π™₯π™€π™§π™š:: turun dari pesawat, kita akan langsung disambut oleh staf bandara yang akan mengawal kita selama transit. Kita akan langsung dibagi menjadi beberapa rombongan tergantung destinasi lanjutan. Saat berjalan menuju gate, kita harus selalu berbaris lurus dengan jarak minimal 1 meter dengan beberapa staf yang akan mengawal di akhir dan awal barisan. Menurut jadwal, transit hanya 2 jam, jadi dari arrival gate kita akan diarahkan menuju ruang tunggu sampai jadwal boarding kita dibuka. Jarak dari arrival gate ke ruang tunggu cukup jauh, memakan waktu sekitar 15-20 menit berjalan kaki. Saran saya lebih baik tidak membawa bawaan kabin yang banyak, terutama yg membawa anak kecil. Di ruang tunggu itu kita akan dicampur dengan passenger dari pesawat dan negara lain yang juga menunggu jadwal boarding. Di dalam ruang tunggu ada kamar mandi, vending machine minuman dingin dan makanan halal (nasi lemak, kentang goreng dll), dan beberapa hiburan lain. Setelah menunggu sekitar 20 menit, rombongan kami dipanggil lagi untuk menuju ke boarding gate scoot. Seperti tadi, saat berjalan kami harus berbaris lurus dan tidak diperkenankan untuk berhenti ke toilet. Jika ingin ke toilet harus seijin pertugas dan akan dikawal satu persatu (betul-betul berasa tahanan)
  6. π™Šπ™£ 𝙗𝙀𝙖𝙧𝙙 π™Žπ™˜π™€π™€π™©: dari Singapore ke Surabaya kami naik maskapai Scoot, anak dari SQ. Karena low cost airline, fasilitas tidak seperti SQ dan pengaturan duduk kurang social distancing. Tidak disediakan makanan juga selama di pesawat. Perjalanan sekitar dua jam.
  7. π˜Όπ™§π™§π™žπ™«π™–π™‘ π™™π™ž 𝙅π™ͺ𝙖𝙣𝙙𝙖: sesampai di Juanda, kami diminta mengisi beberapa form (data diri, alamat dan nomor hp di Indonesia, asal negara, dll). Setelah diisi, form akan diverifikasi petugas kantor kesehatan pelabuhan (KKP) dengan barisan yg dibedakan untuk karantina biaya mandiri di hotel atau asrama haji. Kami memilih karantina di hotel Ibis Juanda dan sudah booking sebelumnya. Ada dua tahap verifikasi yg dilakukan petugas, pertama untuk mengecek form (lalu diberikan kartu penghubung satgas repatriasi bandara) dan verifikasi kedua untuk form KKP dengan hotel. Jangan lupa membawa pulpen untuk isi formnya. Karena sudah book dan kontak dengan petugas hotel dari jauh hari, kami langsung dijemput dan dibantu prosesnya mulai dari tahap verifikasi ini. Setelah proses verifikasi selesai, kami menuju imigrasi, mengambil bagasi, pengecekan bea cukai, dan keluar. Kami tidak mengurus IMEI karena hanya liburan satu bulan saja di Indonesia.
  8. π™†π™–π™§π™–π™£π™©π™žπ™£π™–: di bandara kami sempat mampir ke ATM dulu untuk ambil cash keperluan membayar hotel. Kami landing di Terminal 2 Juanda namun Hotel Ibis Juanda berada di Terminal 1. Dari hotel sudah menyiapkan mobil untuk mengangkut kami berserta barang2 menuju hotel. Sesampainya di hotel, untuk proses check in kami diminta melunasi pembayaran (total Rp 7.7 juta untuk suami istri dalam satu kamar, termasuk dua kali PCR dan makan tiga kali sehari) selain itu ada deposit cash Rp 1 jt yang bisa kami gunakan untuk membayar order go food (iya, di hotel ini kami bebas memesan go food dan go send). Paspor kami disimpan oleh pihak hotel selama karantina. Setelah check in, kami diarahkan ke petugas lab yang menunggu untuk swab test lalu masuk menuju kamar untuk karantina selama 6 hari 5 malam. Kamar untuk karantina berjenis suite room, cukup nyaman. Hasil PCR hari pertama langsung keluar di malam hari. Makanan cukup enak dengan menu variatif khas jawa.
Suasana di dalam pesawat Singapore Airlines. Banyak kursi yang sengaja di kosongkan karena aturan jaga jarak.
(Foto: Dimas Prasetyo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :