“Saya melihat contoh dari YouTube, dan untuk ukuran rumah burung ini saya sesuaikan dengan material kayu yang ada. Awalnya saya menghabiskan 3 sampai 4 jam untuk membuat desain, mengukur, dan memastikan bentuk burung yang cantik. Soalnya fungsi rumah burung bukan saja untuk memberi ruang berteduh atau makan untuk burung. Setelah yang satu selesai, selanjutnya saya hanya memperbanyak sesuai contoh desain pertama tadi. Jadi waktu pembuatannya lebih pendek, hanya 1 sampai dua jam,” tutur Mitch sambil tersenyum.
Selama 2 hingga 3 pekan di sela-sela waktu luangnya, Mitch berhasil membuat lima rumah burung. Ia lalu memasangnya di bagian luar atap rumah atau di taman belakang.
Insect Hotel
Mitch bukan satu-satunya anak muda Belanda yang memanfaatkan limbah untuk dikembalikan ke alam. Heiko Obdeijn (27), pemuda yang tinggal di Deventer, juga melakukan hal serupa. Bahkan dia membuat kombinasi rumah burung dan insect hotel (hotel serangga) sekaligus.
Menarik banget ternyata ada juga ya hotel serangga. Peduli orang-orang memang berbeda-beda, tapi selagi tidak merugikan satu sama lain menurutku lanjutkan saja….